Entri Populer

Selasa, 15 Februari 2011

Definisi, Sejarah, Tujuan Psikologi

Oleh: Rahmat Komala 
Pada masa lampau psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang “mind” (pikiran) atau study of mind, tapi dalam perkembangannnya, kata mind berubah menjadi “behaviour” (tingkah laku), sehingga psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan hewan.
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang aktivitas atau tingkah laku individu dalam hubungan dengan alam sekitarnya.
Psikologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang empirik yang berdasarkan atas observasi dan penelitian eksperimental, pokok persoalannya adalah tentang tingkah laku manusia.
Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.

Sebelum abad ke-19, psikologi merupakan bagian dari filsafat. Meskipun demikian persoalan psikologi telah ada sejak berabad-abad lamanya. Sebab sejak ratusan tahun sebelum masehi, manusia telah mempersoalkan masalah jiwa dan roh, baik pada hakikatnya maupun hubungannya dengan manusia. Perbedaan cara memecahkan masalah jiwa di masa lampau dengan masa modern terletak dalam cara pendenkatannya. Di masa lampau pemecahannya dengan pendekatan filosofis dan atomistis, sedangkan di masa modern menggunakan pendekatan ilmiah yaitu dengan penelitian empirik.
Ada tiga fase perkembangan Psikologi, yaitu:
Psikologi dipengaruhi oleh cara-cara berpikir filsafat dan terpengaruh oleh filsafatnya sendiri. Pengaruh filsafat terhadap psikologi berlangsung sejak zaman Yunani Kuno sampai zaman pertengahan dan zaman baru. Yaitu berlangsung dari 400 SM sampai dengan 1800 M. Ada dua tokoh filusuf yang terkenal yang keduanya banyak menyelidiki hidup kejiwaan manusia serta ala mini, yaitu Plato dan Ariostoteles. Plato terkenal dengan aliran berpikirnya yang disebut idealism, sedangkan aristoteles terkenal dengan aliran realism. Menurut Plato, Jiwa atau Psyche itu terdiri dari tiga bagian yaitu; Berpikir/pikiran berpusat di otak, Kemauan/kehendak berpusat di dada, dan keinginan/nafsu berpusat di perut.
Akhir abad ke 19 merupakan titik permulaan psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri, yaitu sejak Wilhelm Wundt melepaskan psikologi dari filsafat serta ilmu pengetahuan alam. Wundt mendirikan “laboratorium psikologi” yang pertama kali, yaitu pada tahun 1875, kemudian di sahkan dan diakui oleh Universitas Leipziq pada tahun 1886.
Wundt berpendapat bahwa gejala jiwa tidak dapat diterangkan semata-mata hanya berdasarkan proses alam. Gejala jiwa terdiri dari dua unsure, yaitu pengamatan dan perasaan tunggal.
Ada beberapa ciri yang membedakan psikologi kuno (sebelum abad 18) dengan psikologi modern. Adapun cirri psikologi kuno adalah;
Sedangkan cirri psikologi modern adalah;
Psikologi dalam abad modern (ke-20), mengalami perkembangan yang menuju kea rah pengkhususan dalam studi. Psikologi mempunyai lebih banyak aliran dengan spesialisasi bidang penelitian masing-masing serta penerapannya. Sebagai contoh berikut kami sebutkan beberapa aliran psikologi;

Sebagai makhluk social yang selalu berhubungan satu sama lain, yang dalam kehidupannya selalu bersama orang lain akan dapat berhubungan dengan baik apabila terdapat saling pengertian, saling memahami, tentang kehidupan masing-masing. Psikologi dapat membantu seseorang agar dapat memahami individu, baik individu orang lain maupun dirinya sendiri. Seseorang tidak akan dapat memahami dirinya sendiri, memahami segala yang melatar belakangi kehidupannya, kesehatannya, kecakapannya, kecerdasannya, sikapnya, minat dan cita-citanya dengan baik tanpa bantuan Psikologi.


Sumber:
E. Usman Effendi dan Juhaya S. Praja. 1984. Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.

1 komentar: