Entri Populer

Selasa, 15 Februari 2011

Definisi, Sejarah, Tujuan Psikologi

Oleh: Siti Nurlela
1.     Definisi Psikologi menurut beberapa ahli

A.    Menurut Crow & Crow
Pschycology is the study of human behavior and human relationship. (Psikologi ialah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain (human relationship) maupun bukan manusia: hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya.
B.     Menurut Sartain
Psychology is the scientific study of the behavior of living organism,with especial attention given to human behavior. (Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku organisme yang hidup, terutama tingkah laku manusia).
C.     Menurut Bruno (1987)
Pengertian Psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu: Pertama, psikologi adalah studi (penyelidikan) mengenai “ruh”. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “kehidup mental”. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “tingkah laku” organisme.
D.    Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary of psychology
Psikologi ialah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan.
E.     Ensiklopedia Pendidikan, Poerbakawatja dan Harahap (1981)
Psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan – kegiatan jiwa.
F.       Menurut Richard Mayer (1981) :
Psikologi merupakan analisi mengenai proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.
G.    Definisi Psikologi Berdasarkan Kamus
1)      Dari American Oxford Dictionary : psikologi adalah studi tentang pikiran dan cara kerjanya.
2)      American Heritage Dictionary menyebitkan bahwa definisi psikologi setidaknya mengandung dua pengertian, yaitu sebagai berikut.
1. Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan proses mental dan perilaku.
2. Emosional dan perilaku karakteristik dari seorang individu atau kelompok.
3)      Menurut Kamus Bahasa Indonesia, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa.

Sumber :



2.     Sejarah perkembangan Psikologi

A.    Sejarah Perkembangan Psikologi
Di zaman Yunani Kuno para ahli falsafat mencoba mempelajari jiwa, seperti Plato menyebut jiwa sebagai ide, Aristoteles menyebut jiwa sebagai fungsi mengingat. Pada abad 17 filsuf Perancis Rene Descartes berpendapat bahwa jiwa adalah akal .atau kesadaran, sedangkan John Locke (dari Inggris) beranggapan bahwa jiwa adalah kumpulan idea yang disatukan melalui asosiasi. Sedangkan ilmuwan lain pada abad 18 mengaitkan jiwa dengan ilmu pengetahuan (faal), mereka berpendapat dengan jiwa yang dikaitkan dengan proses sensoris/motoris, yaitu pemrosesan rangsangan yang diterima oleh syaraf-syaraf indera (sensoris) di otak sampai terjadinya reaksi berupa gerak otot-otot (motorik).
B.     Sejarah mengidentifikasi tahun 1879 sebagai tahun kelahiran psikologi, ketika seorang profesor bernama Wilhelm Wundt membangun sebuah laboratorium khusus untuk riset psikologi di Leipzig University di Jerman. Wundt, yang dikenal sebagai "bapak psikologi," mendekati sebuah psikologi dari sudut pandang pencoba, sehingga ia disebut juga sebagai pendiri psikologi eksperimental. Meskipun filsafat masih memainkan peranan dalam studi psikologi saat ini, akarnya sebagai suatu disiplin ilmu telah dimulai.
C.     Jasa utama Wundt dalam bidang psikologi adalah usahanya untuk memperjuangkan diterimanya psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri. Ide-ide Wundt sendiri tidak bertahan lama dan bahkan murid-muridnya tidak banyak mempopulerkan pemikirannya. Dalam konteks perkembangan psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu, Wundt lebih tepat dianggap sebagai seorang figur transisi yang menjembatani aspek filosofis dari psikologi di masa lalu dengan ciri terapan dan natural science dari psikologi di masa depan. Para murid Wundt juga lebih tertarik untuk mengembangkan psikologi ke dua arah tersebut: natural science dan applied science. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
D.    Psikologi adalah ilmu yang tergolong muda ( sekitar akhir 1800an ). Tetapi orang di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama plato dan aristoteles. Setelah itu St Austine ( 354 – 430 ) dianggap tokoh besar dalam psikologi modern karena perhatiannya pada intropeksi dan keingintahuannya tentang denomena psikologi. Descrates ( 1596 – 1650 ) mengajukan teori bahwa hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagai mana mesin lainnya. Ia juga memperkenalkan konsep kerja refleks. Banyak ahli filsafat terkenal lain dalam abad tujuh belas dan delapan belas – Leibnits, Hobbes, Locke, Kant dan Hume – memberikan sumbangan dalam bidang psikologi. Pada waktu itu psikologi masih berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.
  • Psikologi Kontemporer Diawali pada abad 19 dimana saat itu berkembang 2 teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu :
    1. Psikologi Fakultas
Psikologi fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan, menurut teori ini, kemampuan psikologi terkotak – kotak dalam beberapa fakultas yang meliputi : berpikir, merasa, dan berkeinginan. Fakultas ini terbagi lagi menjadi beberapa subfakultas : kita mengingat melalui subfakultas memori, pembayangan melalui subfakultas imaginer dan sebagainya
    1. Psikologi Asosiasi
Bagian dari psikologi kontemporer abad 19 yang mempercayai bahwa proses psikologi pada dasarnya adalah asosiasi ide. Dimana ide masuk alat indra dan diasosiasikan berdasarkan prinsip – prinsip tertentu seperti kemiripan, kontras dan kedekatan.
Dalam pengembangan ilmu psikologi kemudian, ditandai dengan berdirinya laboratorium oleh Wundt ( 1879 ). Pada saat itu pengkajian psikologi didasarkan atas metode ilmiah ( eksperimental ). Juga mulai diperkenalkan merode intropeksi, eksperimen, dsn. Beberapa sejarah yang patut dicatat antara lain : F. Galton > merintis test psikologi , C Darwin > memulai komparasi dengan binatang, A. Mesmer > Merintis penggunaan hipnosis S. Freud > merintis psikoanalisa
  • Psikologi Sebagai Ilmu pengetahuan
Walaupun sejak dulu telah ada pemikiran tentang ilmu yang mempelajari manusia dalam kurun waktu bersamaan dengan adanya pemikiran tentan ilmu yang mempelajari alam, akan tetapi karena kekompleksan dan kedinamisan manusia untuk dipahami, maka psikologi baru tercipta sebahai ilmu sejak akhir 1800-an yaitu sewaktu Wilhem Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di dunia.
Pada tahun 1879 Wilhem Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Dengan berdirinya laboratorium ini, metode ilmiah untuk lebih memahami manusia telah ditemukan walau tidak memadai, dengan berdirinya laboratorium ini pula, lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium Wundt diakui pula sebagai tanggal berdirinya Psikologi sebagai ilmu pengetahuan.



Sumber :


3.     Tujuan mempelajari Psikologi

A.    Tujuan utama dari psikologi adalah untuk memahami perilaku manusia dan bagaimana perilaku tersebut berkembang. Psikologi digunakan sebagai aplikasi praktis untuk mengatasi masalah kehidupan yang sulit, motivasi dan belajar, dan efek dari aktivitas sehari-hari dengan kondisi yang ada.
B.     Tujuan orang mempelajari psikologi adalah untuk menjadikan hidup manusia lebih baik, bahagia dan sempurna. Karna, hanya dengan mempelajari hal ihwal manusia, kita bisa menghindari atau paling tidak meminimalisasikan suatu masalah antar manusia. Begitupula mempelajari psikologi ada beberapa manfaat yang kita ambil darinya. Berikut penjelasan tujuan dan kegunaan mempelajari psikologi.
Tujuan dan kegunaan mempelajari Psikologi adalah:
1)      Untuk memperoleh pemahaman tentang gejala-gejala jiwa, dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada khususnya
2)      Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia dan anak.
3)      Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik
 
 
 
Sumber :
ü  http://imtaq.com/tujuan-mempelajari-psikologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar