Entri Populer

Selasa, 15 Februari 2011

Definisi, Sejarah Psikologi

Oleh: Nida Siti Nurbayani

     Sebelum menjadi ilmu pengetahuan tersendiri pada tahun 1879, psikologi dipelajari dalam cabang filsafat dan ilmu faal. Pada mulanya ahli-ahli filsafat dari zaman Yunani Kuno-lah yang mulai memikirkan gejala-gejala kejiwaan. Saat itu belum ada pembuktian-pembuktian secara empiris atau ilmiah. Mereka mencoba menerangkan gejala-gejala kejiwaan melalui mitologi. Cara pendekatan seperti itu disebut sebagai cara pendekatan yang naturalistik. Filsafat sudah mempelajari gejala-gejala kejiwaan sejak 500 atau 600 tahun sebelum masehi, yaitu mlalui filsuf-filsuf Yunani kuno, yaitu Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles(382-322 SM). Pada zaman Renaisance, misalnya, Rene Descartes (1596-1650 SM), filsuf Perancis, pernah mendefinisikan bawa ilmu jiwa (psikologi) adalah ilmu tentang kesadaran. Pada masa berikutnya, George Berkeley (1685-1753 SM), filsuf Inggris, mengemukakan pendapat bahwa psikologi adalah ilmu tentang pengindraan (persepsi).
     Di antara sarjana Yunani yang menggunakan pendekatan naturalistik adalah Thales (624-548 SM) yang sering disebut sebagai Bapak Filsafat. Ia meyakini bahwa jiwa dan hal-hal supernatural lainnya tidak ada karena sesuatu yang ada harus dapat diterangkan dengan gejala alam (natural phenomenon). Ia pun percaya bahwa segala sesuatu berasal dari air dan karena jiwa tidak mungkin dari air maka jiwa dianggapnya tidak ada. Tokoh lainnya adalah Anaximander (611-546 SM) yang mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari sesuatu yang tidak tentu, sementara Anaximenes (abad 6 SM) mengatakan bahwa segala sesuatu berasal dari udara. Tokoh yang tak kalah pentingnya adalah Empedocles, Hippocrates, dan Democritos.
Empedocles (490-430 SM) mengatakan bahwa ada empat elemen besar dalam alam semesta, yaitu bumi/tanah, udara, api, dan air.

     Manusia terdiri dari tulang, otot, dan usus yang merupakan unsur dari tanah; cairan tubuh merupakan unsur dari air; fungsi rasio dan mental merupakan unsur dari api; sedangkan pendukung dari elemen-elemen atau fungsi hidup adalah udara. Berdasarkan pada pandangan Empedochles, Hipocrates (460-375 SM) yang dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, menyatakan bahwa dalam diri manusia terdapat empat cairan tubuh yang memiliki kesesuaian sifat dengan keempat elemen dasar tersebut.
Berdasarkan komposisi cairan yang ada dalam tubuh manusia tersebut maka Hipocrates membagi manusia dalam empat golongan, yaitu:

     Democritus (460-370 SM) berpendapat bahwa seluruh realitas yang ada di dunia ini terdiri dari partikel-partikel yang tidak dapat dibagi lagi yang oleh Einstein kemudian diberi nama “atom”. Beratus-ratus tahun sesudah Democritus prinsip tersebut masih diikuti oleh beberapa sarjana, antara lain I.P. Pavlov dan J.B. Watson yang sama-sama berpendapat bahwa ‘atom’ dari jiwa adalah refleks-refleks.
     Tokoh-tokoh Yunani kuno tersebut di atas pada dasarnya menganggap bahwa jiwa adalah satu dengan badan. Jiwa dan badan berasal dari unsur-unsur yang sama dan tunduk pada hukum-hukum yang sama (pandangan monoisme). Selain pandangan monoisme, tumbuh pula pandangan dualisme, yaitu pandangan yang memisahkan jiwa dari badan, jiwa tidak sama dengan badan, dan masing-masing tunduk pada peraturan-peraturan atau hukum-hukum yang terpisah. http://blog.uin-malang.ac.id/atuks/2011

            Psikologi baru diakui menjadi cabang ilmu independen setelah didirikan laboratorium psikologi oleh Wilhem Wundt pada tahun 1879. Yang kemudian sangat berpengaruh bagi perkembangan psikologi selanjutnya, para sarjana psikologi mulai menyelidiki gejala-gejala kejiwaan secara lebih sistematis dan objektif.
Namun sampai saat ini aliran psikologi yang lebih diakui secara luas dalam dunia pengetahuan Psikologi terbagi menjadi 3 alira besar, yaitu Psikoanalisis yang dipeloppori oleh Sigmund Freud (1856-1939), Behavioristik yang dipelopori oleh Jhon Broadus Watson (1878-1958) yang pendapatnya dipengaruhi oleh pendapat Ivan Pavlov (1849-1936), dan Humanistis, yamg dipelopori oleh Abraham Maslow (1908-1970) kemudian disempurnakan oleh psikologi transpersonal.
Setelah semuanya dikupas oleh para ahli theology dan para ahli filsafat sebelum abad kesembilan delas dan berkat penemuan-penemuan Galileo, Isaac Newton dan para ilmuan lain sesudah mereka, perhatian tentang manusia serta tingkah laku sediit demi sedikit mulai bergese dari tangan para theology ketangan para ilmuwan. Wilhelm Wundt (1832-1920) umumnya diakui sebagai pendir psikologi ilmiah. Ia menerbitkan sebuah buku umum tentang ilmu baru ini dan pada tahun 1879 ia mendirikan laboratorium psikologi resmi yang pertama dikota Leipzing, Jerman. Pada tahun 1881 ia juga mulai menerbitkan jurnal pertama dibidang psikologi eksperimental.
Di Amerika, William James mengembangkan Fungsionalisme, psikologi Gestalt didirikan di Jerman, Psikoanalisis Freud mekar di Wina, dan Jhon B. Watson mengembangkan Behaviurisme di Amerika.
Pada tahun 1954 saat Maslow menerbitkan bukunya yang berjudul Motivation and Personility, ada dua teori besar yang berpengaruh dikalangan universitas-universitas di Amerika. Maka ada banyak teori kecil-kecil, namun sebagian besar psikiater, psikolog dan sarjana dlaam bidang ilmu-ilmu tingkah laku dapat melalui sumber pemikiran mereka dari Sigmud Frued atau dari Jhon B. Watson. ( buku “ Psiklogi” suatu pengantar dalam perspektif Islam: Abdul Rahman Shaleh)

Pengertian Psikologi Menurut Para Ahli
“Psychology is the study of human behavior and human relationship.”
(Psikologi adalah tingkah laku manusia, yakni interaksi manusia dengan dunia sekitarnya, baik berupa manusia lain [human relationship] maupun bukan manusia; hewan, iklim, kebudayaan, dan sebagainya).









“Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral events.”
(Psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku).




Psychology may be defined as the systematic study of experience and behavior human     and animal, normal and abnormal, individual and social.”
(“Psikologi mungkin ditegaskan sebagai studi sistematis manusia pengalaman dan sikap dan           hewan, normal dan luar biasa, individual dan engenai mereka satu sama lain.”)
(Psikologi kadang-kadang didefinisikan sebagai studi lelaki, tetapi definisi ini adalah terlalu umum. Kebenaran adalah psikologi berpesta sains hayati dan sebagian satu ilmu sosial)




18.   Plato & Aristoteles
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.

19. Dr. Singgih Dirgagunarsa
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia.

http://alawiyah-introducemyself.blogspot.com/2010/10/pengertian-psikologi-menurut-para-ahli.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar